Kekar (Joint) adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak memperlihatkan pergeseran. Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini yang tidak memperlihatkan gejala rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang kebetulan, tetapi merupakan hasil kekandasan/kegagalan batuan akibat tegasan (stress). Karena itu kekar akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum-hukum fisika. Struktur kekar merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan banyak dipelajari secara luas tetapi merupakan struktur yang paling sukar untuk dianalisa.
Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat diklasifikasikan menjadi :
- Kekar tektonik, misalnya kekar gerus (shear joint) dan kekar tarik (tension joint).
- Kekar non tektonik, misalnya mudcrack, columnar joint dan sheeting joint.
Struktur ini banyak dipelajari karena sangat berhubungan erat dengan masalah- masalah :
a. geologi teknik
b. geologi minyak bumi, terutama masalah cadangan dan produksi.
c. geologi untuk pertambangan, baik dalam hal sistim penambangannya maupun pengerahan terhadap bentuk-bentuk mineralisasi dll.
Di dalam teknik sipil dan pertambangan, masalah kekar merupakan hal yang sangat penting, karena meraka merupakan jalur-jalur lemah dalam batuan. Kesukaran yang dihadapi dalam membuat analisa struktur ini terletak pada banyaknya sifat-sifat dasar yang dimilikinya, artinya terdapat bukti-bukti bahwa rekahan-rekahan ini dapat terbentuk pada setiap waktu kejadian.
Umumnya, dalam batuan sedimen, kekar dapat terbentuk mulai dari saat pengendapan, atau segera terbentuk setelah pengendapannya, dimana sedimen tersebut masih dalam proses kompaksi.
Kekar non-tektonik, yaitu kekar, yang terbentuk bukan karena gaya tektonik, misalnya kekar akibat pendinginan (cooling joint) pada batuan beku, misalnya kekar kolom (columnar joints) atau dapat juga terbentuk akibat pembebanan, misalnya “sheeting joints”.
Struktur kekar dipelajari dengan cara statistik, mengukur dan mengelompokkan nya dalam bentuk diagram roset (diagram bunga) atau diagram kontur.
sumber tulisan: modul praktikum geologi dasar, teknik geologi ITB
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di smartgeo